Toreng Toreng Torenggggg.....
Welcome to my lovely blog everybodyyyy.
Visit me through twitter: @deviflorenci facebook: fmailto:florencidevi@gmail.com line: deviflorenci email: deviflorenci@yahoo.com Thankyou for visit my blog :)
Visit me through twitter: @deviflorenci facebook: fmailto:florencidevi@gmail.com line: deviflorenci email: deviflorenci@yahoo.com Thankyou for visit my blog :)
Arsip Blog
-
►
2014
(5)
- ► 27 Juli - 3 Agustus (5)
-
►
2012
(1)
- ► 25 Maret - 1 April (1)
-
▼
2011
(27)
-
▼
20 November - 27 November
(16)
- Resensi Novel 'Moonlight Waltz'
- Resensi Novel 'Dongeng Semusim'
- Resensi Novel 'Baby Proposal'
- Resensi Novel 'Cinta Itu, Kamu'
- Resensi Novel 'Pillow Talk'
- Resensi Novel 'Dia'
- Resensi Novel 'Rain Affair'
- Resensi Novel 'After Office Hours'
- Resensi Novel 'Mendua'
- Resensi Novel 'Morning Light'
- Resensi Novel 'Empat Musim Cinta'
- Resensi Novel 'Heaven On Earth"
- Resensi Novel 'The Lovers Book"
- Resensi Novel 'Forget About It'
- Resensi Novel 'Eclair'
- Resensi Novel 'Promises Promises'
-
▼
20 November - 27 November
(16)
Minggu, 20 November 2011
Resensi Novel 'Dia'
Secara diam-diam, Denia menyimpan rasa cinta terhadap Janu—sepupu jauhnya yang sudah seperti kakak kandung. Kebersamaan mereka sedari kecil membuat Denia—tanpa sadar—memiliki rasa sayang melebih seorang adik terhadap kakaknya.
Namun, semua perasaan itu harus luluh lantak ketika Janu memutuskan untuk bertunangan dengan Sasa—seorang model terkenal. Dan, lagi-lagi Denia harus meredam perasaannya ketika ia diminta untuk menghadiri pesta pertunangan Janu.
Di saat itulah, kesedihan Denia tertangkap lensa kamera. Hal ini diketahui secara tidak sengaja oleh Saka—cowok menyebalkan yang kebetulan satu kereta dengan Denia saat ia berangkat menuju Jakarta.
Sejak saat itu, secara tidak sengaja Saka mulai memasuki kehidupan Denia. Dengan gayanya yang menjengkelkan dan kejam, cowok itu mampu membuat Denia naik darah setiap kali bertemu dengannya. Saka yang mengetahui perasaan Denia terhadap Janu, mengancam akan memberitahukan kebenaran itu kepada Sasa.
Sayangnya, ancaman itu benar-benar terjadi meski pada kenyataannya bukan Saka yang membeberkan rahasia tersebut. Keadaan pun menjadi runyam. Sasa begitu marah terhadap Denia, Janu merasa terkejut dengan pengakuan Denia, dan Denia merasa kesal karena rahasianya itu akhirnya terbongkar juga.
Seiring dengan adanya kejadian itu, kondisi makin tidak menyenangkan. Meski Denia sudah berupaya melupakan Janu, Sasa tetap saja menerornya. Bahkan, Sasa mengatakan penyebab putusnya pertunangan mereka karena Denia.
Tidak hanya itu, Janu pun baru menyadari perasaan terpendam yang ia miliki terhadap Denia. Dan di saat cinta Denia akan segera terbalas, kenapa ada ganjalan untuk merasa bahagia dengan orang yang dulu pernah dicintainya? Lantas, apakah desir yang terasa di dadanya saat Denia berada di dekat Saka merupakan percikan rasa cinta walau ia merasa sebal jika bertemu dengan cowok itu?
Cerita dalam novel Dia karya Nonier yang diterbitkan GagasMedia ini adalah cerita tentang kejujuran hati terhadap perasaan yang kita miliki. Orang yang kita cintai tak akan pernah tahu jika kita tidak mengatakannya. Ketika semua sudah terlambat, hanya penyesalan dan nyeri di dada yang akan terasa. Dengan mengatakan apa yang kita rasakan, setidaknya kesempatan untuk menggapai kebahagiaan bisa terwujud.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
unsur intrinsik'a mana???.....
BalasHapus