I.
Judul: Peristiwa Osmosis.
II.
Tujuan: Mengamati peristiwa osmosis pada
mentimun.
III.
Teori singkat: Osmosis adalah proses berpindahnya
molekul-molekul air dari larutan yang mengandung molekul air tinggi menuju ke
larutan yang molekul airnya rendah melalui selaput semipermeabel.
IV.
Alat dan bahan:
Alat
|
Bahan
|
2 buah gelas kimia
|
2 buah mentimun
|
Pisau
|
6 sendok makan garam dapur
|
Spatula
|
Air 500 ml.
|
V.
Langkah kerja:
·
Siapkan
alat dan bahan.
·
Potong
mentimun 1 hanya dengan dibelah dua dan mentimun 2 dengan dipotng dadu.
·
Siapkan
gelas kimia dan tuangkan air 250 ml di setiap gelas yang tersedia.
·
Masukkan
garam 3 sendok makan ke setiap gelas.
·
Masukkan
mentimun yang telah dipotong ke setiap gelas yang berisi air garam.
·
Amati
selama kurang lebih 20 menit.
VI.
Pengamatan:
Dalam pengamatan
yang kami lakukan, didapatkan bahwa:
Waktu
|
Bahan
|
Keadaan
|
10 menit
|
Mentimun 1
|
Air: Terdapat endapan.
Mentimun: Masih terlihat seperti biasa.
|
Mentimun 2
|
Air: Terdapat gelembung dan endapan lalu berubah menjadi keruh.
Mentimun: Mulai berubah warna menjadi pucat kekuningan.
|
|
20 menit
|
Mentimun 1
|
Air: Air keruh.
Mentimun: Tidak terlihat perubahan yang cukup
signifikan, hanya lebih lembek sedikit.
|
Mentimun 2
|
Air: Air terlihat keruh.
Mentimun: menjadi lunak, mengkerut, lembek dan pucat warnanya.
|
VII.
Kesimpulan:
Osmosis
merupakan perpindahan partikel melalui membrane semipermeble dari konsentrasi
rendah ke konsentrasi tinggi. Pada percobaan di atas keluarya air (berkonsentrasi
rendah) dari mentimun pada saat direndam di larutan garam NaCl (berkonsentrasi
tinggi) dengan hasil timun yang agak keriput.
Dimana
molekul-molekul air akan berpindah melalui membran semipermeabel yaitu
permukaan mentimun.
Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti
bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat
zat terlarut itu sendiri.
I.
Judul: Peristiwa Osmosis.
II.
Tujuan: Mengamati peristiwa osmosis pada telur.
III.
Teori singkat: Osmosis adalah proses berpindahnya
molekul-molekul air dari larutan yang mengandung molekul air tinggi menuju ke
larutan yang molekul airnya rendah melalui selaput semipermeabel.
IV.
Alat dan bahan:
Alat
|
Bahan
|
Timangan
Ohaus
|
Asam
cuka 25% (CH3COOH)
|
Toples
|
Telur 60
gram
|
Pewarna
makanan.
|
V.
Langkah kerja:
1. Siapkan alat dan bahan
2. Timbang telur dengan timbangan Ohaus.
3. Tuangkan asam cuka ke dalam toples.
4. Masukkan telur yang sudah ditimbang
sebelumnya ke dalam toples.
5. Amati beberapa menit da bila sudah terjadi
perubahan warna, tambahkan pewarna makanan ke dalam toples.
6. Amati dan diamkan tertutup selama 24
jam.
7. Keesokan harinya ambil telur dari
toples dan timbang.
8. Setelah itu cuci toples dan tuangkan
air (H20) ke dalam toples dan masukkan kembali telr yang sudah
ditimbang.
9. Diamkan 1 jam.
10. Amati kembali dan cuci telur lalu
ditimbang kembali.
11. Percobaan selesai, bereskan alat dan
bahan.
VI.
Pengamatan:
Pada saat telur
seberat 600 gram dimasukkan ke dalam asam cuka, terdapat reaksi langsung berupa
gelembung udara. Telur mengapung ke permukaan dan tidak kembali ke
dasar, dengan diiringi oleh gelembung-gelembung udara yang keluar dari cangkang
telur, tanda kalsium dalam kulit telur mulai mengelupas.
Setelah kami
tambahkan zat perwarna ke dalam asam cuka itu, gelembung udara masih terlihat
dan warna telur mulai terlupas.
Setelah
didiamkan selama 24 jam dalam asam cuka, telur kami cuci dan timbang. Ternyata berat
telur bertambah menjadi 65 gram. Telur terlihat lebih besar dari sebelumnya. Dan
kulit telur sangat lunak. Warnanya pun berubah menjadi merah sewarna dnegan
pewarna makanan yang kami pakai.
Setelah itu
kami masukkan lagi telur ke dalam air dan setelah satu jam kami timbang
kembali. Ternyata berat telur bertambah menjadi 80 gram. Kulitnya sangat lunak
dan warna tetap berwarna merah. Lapisan telur itu sangat tipis dan bisa pecah
jika kamu tidak memegangnya dengan hati – hati.
VII.
Kesimpulan:
CaCO3 + 2 CH3COOH ---> Ca(CH3COO)2 + H2CO3
H20
CO2
Itulah mengapa cangkang telur bisa larut terhadap cuka.
Sedangkan jika direaksikan CaCO3 dengan
H2O maka tidak menghasilkan hasil reaksinya.
Air cuka berpengaruh terhadap kelunakan serta keringanan
kulit telur ayam. Dan semakin banyak air cuka yang diberikan pada kulit telur,
maka kulit telur tersebut akan cepat mengapung da menjadi lunak.
karena cuka dikategorikan dalam zat-zat asam, berarti cuka
memiliki kemampuan untuk merusak beberapa zat seperti, kalsium yaitu komponen
utama penyusun kulit telur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar