Toreng Toreng Torenggggg.....

Welcome to my lovely blog everybodyyyy.
Visit me through twitter: @deviflorenci facebook: fmailto:florencidevi@gmail.com line: deviflorenci email: deviflorenci@yahoo.com Thankyou for visit my blog :)

Minggu, 20 November 2011

Resensi Novel 'Mendua'


Perkenalan Nina dengan Matthew—atasannya di kantor—memang bukan perkenalan yang indah. Saat itu, secara tidak sengaja Nina menumpahkan kopi sehingga membasahi baju Matt. Lain halnya dengan Matt. Sejak pertemuan itu, ia langsung suka terhadap cewek bernama lengkap Karenina ini.

Hal ini pula yang ditangkap oleh Lyla—sahabat Nina. Sayangnya, Nina tidak percaya dengan kata-kata Lyla. Hingga akhirnya, Matt mengatakannya sendiri di hadapan Nina saat ia masih dalam masa berkabung karena ditinggal sang ayah tercinta.

Dengan dukungan dari sahabat-sahabatnya—Lyla dan Riri, sang ibunda, serta kedua kakaknya—Vivit dan Lulu, akhirnya Nina resmi berpacaran dengan Matt.

Di mata semua orang Matt sangatlah baik. Kini, Nina dibuatnya benar-benar jatuh cinta. Ia seolah menemukan lelaki paling sempurna di dunia ini. Ia bisa bermanja di pelukannya dan juga berkeluh-kesah tentang apa saja.

Namun, di tengah kebahagiaan yang sedang Nina rasakan, muncul seseorang bernama Janet. Tidak ada informasi apa pun yang Nina dari mulut Matt mengenai wanita ini. Matt hanya bilang, Janet adalah teman kuliahnya. Yang mengherankan Nina, mengapa Janet setiap hari datang ke kantor mereka untuk menemui Matt.

Belum tuntas pertanyaan Nina tentang wanita yang mirip Jupe itu, Nina dikejutkan dengan serangkaian foto mesra Matt bersama wanita lain. Ada apa dengan semua ini? Apa yang kekasihnya sembunyikan selama ini? Seolah dunia kompak bersekutu dengan Nina. Saat ia merasa tertekan dengan kehadiran masalah pacarnya itu, masalah lain juga datang dari Lyla. Mampukah Nina mengatasi semua keterkejutannya itu?

Nina dengan segala cerita tentang indah dan menyedihkannya cinta hadir dalam novel Mendua karya Indah Hanaco yang diterbitkan oleh GagasMedia. Novel dengan setting Medan ini bercerita mengenai seorang wanita yang sedang merasakan indahnya cinta. Bersamaan dengan keindahan itu, ia pun harus merasakan sakitnya menghadapi ketidakjujuran. Kenangan masa lalu memang kerap menjadi permasalah tersendiri bagi tiap insan yang saling mencinta. Masa lalu hanyalah masa lalu. Sedangkan kita hidup untuk masa depan. Namun, jika masa lalu bukanlah suatu masalah, haruskah semua itu disembunyikan dan membuat yang lainnya kecewa karena ketidakjujuran?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar